Perjalan Menuju Doktor : selalu ada "momen pertama"

0 Comments
Selalu ada momen pertama, seperti hari ini. Bangun pagi sebagai mahasiswa baru program Doktoral di Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Selepas shubuh, sekuat tenaga menahan ngantuk karena tidak ingin kebablasan tidur dan akhirnya telat masuk kelas. Sangat bersemangat, nyuci baju, setrika baju, menyiapkan perlengkapan kuliah, alhamdulillah lancar.

Sumber: http://pps.uny.ac.id/

Berbeda dengan dulu saaat pertama kali kuliah di S2, kali ini entah mengapa sedikit ada rasa takut. Takut tidak bisa mengikuti perkuliahan, takut kalau ditanya tidak paham, takut kalau salah sikap, takut lainnya. Memiliki pengalaman "dicampakkan" oleh Dosen di S2 dulu, membuat saya sangat berhati-hati kali ini. Ya, tahu sendiri karakter kami di Medan pasti jauh berbeda dengan masyarakat di Yogyakarta ini. Meski dulu, 2 tahun di Semarang yang kulturnya tidak jauh berbeda, tetap saja saya masih ada rasa takut.

Tapi selalu ada momen pertama, kan?

Bukankan setiap kita memang selalu menakuti "momen pertama?"

momen pertama masuk sekolah,
momen pertama bekerja,
momen pertama menikah,
momen pertama hamil,
momen pertama melahirkan,

#Eh 😋

Tapi, setiap momen pertama selalu akan menjadi momen kemarin, yang pasti berlalu dan memberi pelajaran dan menjadi pengalaman baik. Pasti baik.

Seperti hari ini.

Kekhawatiran saya menjadi mahasiswa baru program doktoral, juga pasti akan berlalu. Paling seminggu ini. Setelahnya, pasti Allah akan menolong, menenangkan, dan menjaga.

Bismillah.

Selalu akan ada momen pertama, tapi juga akan sellau ada momen kemarin.

Yogyakarta, September 2019.

: DAP



never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar