![]() |
Sumber: https://www.geekfeed.com/wreck-it-ralph-2-the-disney-princesses-grace-the-new-international-poster/ |
Oke, let me tell you yaa...
Tulisan ini diisnpirasi oleh sebuah film Animasi Wreck It Ralf. Tentang 2 orang sahabat Ralp dan Venelope yang pada akhirnya ternyata mereka memiliki impian yang berbeda. Singkat cerita, yang awalnya Ralp tidak ingin berpisah dengan Venelope yang pergi untuk meraih impiannya, akhirnya memahami bahwa ternyata meski punya impian dan tempat tinggal yang berbeda, mereka tetap bisa berteman...bersahabat.
Sebenarnya saya tidak tahu pasti ini tulisan tentang "berteman" keberapa yang saya tulis. Seingat saya ada banyak, tapi ini yang insyaa Allah akan terekam dengan baik, karena akan di post di blog.
Sooo...
Insyaa Allah, tahun depan usia saya genap 29 tahun. Di usia "setua" ini, ada banyak hal yang belakangan berhasil saya maknai dengan baik. Salah satunya perihal BERTEMAN. Saya tidak muda lagi, maka kumpul rame-rame, nongkrong sana-sini, wefie kanan-kiri, should not be kind of my activity anymore. Pastilah berat meninggalkan kebiasaan yang bertahun-tahun kita lakukan. Tapi itu harus. Karena, di usia "setua" itu, saya merasa harus ada pencapaian di setiap waktu yang saya lewatkan.
Sebagian orang mungkin akan bilang, "alaaah, manusia kan butuh kawan...jangan sok iyes dan sok independent lah. Semua orang butuh refreshing...ngobrol...nongkrong...dll"
![]() |
Sumber: Koleksi Pribadi Delyanti |
Yes,
Benaaar...
Tapi saya ingin punya pilihan refreshing dengan cara lain. Sekedar duduk di coffeshop sendiri sambil dengerin musik pakai earphone mungkin sudah cukup menyenangkan. Atau sekedar naik turun Kereta Api Medan-Binjai mungkin udah happy. Konsekuensinya mungkin bisa jadi saya akan tidak punya banyak teman.
Tapi...
Saya pikir, di usia "setua" ini saya hanya butuh 1 atau 2 teman. Teman yang benar-benar bisa paham pengennya saya apa, teman yang gak harus menjadikan saya dirinya, teman yang bisa memahami pendapat saya mungkin pendapat yang tidak diinginkannya atau disukainya, teman yang gak ngambek kalau saya gak sesuai maunya dia, teman yang paham kalau saya kadang pengen menyendiri, teman yang gak FAKE.
Karena saya juga akan begitu kepadanya.
Memiliki teman yang memiliki impian berbeda dengan kita pasti menyenangkan, kita bisa tau banyak hal dari sudut pandangnya. Memiliki teman yang gak selalu kasih pendapat yang buat kita happy pasti juga bisa dibuat happy. Karena kita bisa tahu, bahwa.tindakan kita bisa gak selalu tepat. Punya teman yang bisa langsung ekspresikan marahnya ke kita juga pasti menyenangkan, karena kita gak perlu spekulasi sendiri. Punya teman yang apa adanya di depan kita juga sangat membahagiakan, karena kita bisa jadi diri kita di depannya.
Saya ingin punya teman seperti itu.
Thats why Saya ingin belajar jadi teman yang seperti itu.
Saya terus belajar jadi teman yang seperti itu.
To be continued...
: DAP
Medan, 30.11.18
never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen