Bintang Yang Tak Benderang

0 Comments

Pada debur ombak yang melipat air mata
menjadi sesabit senyum di wajah kita.
Aku kisahkan tentang anak-anak pantai yang
saling kejar dan tertawa riang.

Pada pasir putih di pinggir pantai yang mengubur
semua duka lantas menumbuhkan harapan baru di hati kita.
Aku kisahkan tentang panorama indah dasar laut
yang dulu pernah kita singgahi.

Nay, kelak jika kau lelah dan memilih untuk pulang.
Aku telah sediakan selembar permadani untuk kita duduk dan saling bicara.
Tentang bintang yang tak benderang yang dulu kita tinggalkan.
Merangkai cerita, bagaimana hidupnya.
Bagaiamana perjalanannya,
Bagaimana warnanya di dasar laut sana.

Nay, kelak jika kau pulang dan tak ada aku.
Sungguh, bintang yang tak benderang itu memiliki semua kisah tentangmu dariku.
Maka bertahanlah.
Tunggulah.
Hingga masa itu datang.
Masa di mana semua tampak indah karena kita punya MataNya.

Medan, 26 November 2018

never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar