Tentang Senyuman yang Sengaja di Rindu.
Delyanti A. Pulungan
September 17, 2017
0 Comments
dan yang paling aku ingat adalah senyummu.
di sebuah meja,
di salah satu cafe franchise,
di kota tempat pertama kita bertemu.
Kau duduk tepat di hadapanku.
Sesekali menyeruput Ice Coffee with no float yang aku pesankan tanpa bertanya terlebih dahulu padamu
Aku kira kita sepakat untuk satu hal:
Apa yang aku suka kau pun akan suka.
Ternyata tak begitu.
Tapi tetap menerima dan menyeruputnya dengan tegar.
Lalu senyuman itu
menjadi kenangan yang aku sengaja untuk ku rindu sepanjang waktu.
Hingga kini
Meski kau pun tak lagi ingat
Kemarin kita berdebat, perihal pernah kah kau bersamaku di sana.
Tapi hal yang biasa
Karena kau memang sulit mengingat momen-momen seperti itu
Atau
Itu memang bukan momen yang harus di ingat.
Lalu aku kabarkan pada dia,
Ia pun tersenyum
Tak semanis senyummu pasti
Tapi cukuplah menenangkan hati
Bahwa esok boleh jadi kau tak kembali
dan senyumanmu itu akan menjadi kenangan pertama dan terakhir.
dan kita tetap akan berjalan, Nay.
Medan, 06.03.17 : DAP
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen