Tentang Menikah (Part 1)

0 Comments
Saya sering sekali mendapat pertanyaan : "sudah nikah belum?", "kapan?", "nunggu apa lagi?".
Sejak usia "muda" sekitar 20 tahunan, sebenarnya saya sudah mempersiapkan diri dengan pertanyaan itu. Berada disekitar orang-orang yang memang kebanyakan menikah muda, membuat saya mempersiapkan jawabannya. Jawaban yang paling jitu saya ambil selalu, "Insyaa allah segera"
Sehingga pertanyaan senada itu tak lagi membuat saya merasa risih. Santai saja.

Hingga kemudian setelah saya menamatkan pendidikan S2, pertanyaannya kemudian berubah: "emang
kriterianya apa sih?" atau yang lebih terang-terangan: "jangan tinggi-tinggi kriterianya" bahkan tak jarang yang langsung to the point, " S2 sih, laki-laki takutlah melamar"

Saya sebenarnya tidak anggap ini pertanyaan, melainkan lebih pada judgment. Tapi semakin hari saya semakin paham bahwa ada saja memang orang-orang yang seperti sedang mabuk alkohol ketika membicarakan ini. Dan orang mabuk, baiknya kita tinggalkan.

Tapi kemudian saya merasa tertarik membicarakannya.

Banyak orang-orang yang mengira bahwa perempuan dengan pendidikan yang lebih tinggi akan memiliki kriteria yang lebih tinggi dibandingkan perempuan lainnya yang belum (berpendidikan tinggi). Saya sulit menerima logika ini sebenarnya...karena itu saya coba menilai dari sudut pandang saya.

Tentang menikah, bagi saya sebenarnya sangat sulit menentukan kriteria tertentu yang pas. Ini sebenarnya sudah saya rasakan sejak ketika teman-teman mulai membicarakannya di bangku kuliah. Entahlah, saya tidak pernah benar-benar menemukan kriteria yang tepat kecuali 2 kriteria: Islam, dan mau berkompromi.

Banyak yang bingung dengan kriteria kedua: mau berkompromi, dan sesungguhnya juga saya masih suka bingung bagaimana menjelaskan kriteria kedua ini

Bagi saya, menikah itu adalah tentang kesepakatan 2 orang manusia yang akan hidup bersama selamanya. Karena itu, kemauan dan kemampuan berkompromi seumur hidup menjadikannya sangat penting.

To be continued... 

: DAP

18.11.16

never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar