Maghrib Kedua: Harapan dan Kekecewaan

0 Comments

Entah sejak kapan "Harapan" dan "Kekecewaan" menjadi pasangan kata yang setia. 
Ya, setidaknya bagi orang-orang sepertiku. 

"Kecewa atau tidak kecewa itu bergantung hati, bukan tentang terwujud atau tidaknya sebuah harapan", katamu diujung telfon waktu itu.

Itu adalah kalimat pertamamu setelah limabelas menit ku tempelkan ponsel ditelingaku.
Ciri khas mu; mengeluarkan kalimat membingungkan setelah sekian lama kau diam. 

"Maka yang harus dikelola adalah hatimu, bukan harapanmu", lanjutmu dengan nada datar.

Kita memang harus serahkan pada Dia.
Sesukanya bagaimana cara menguji atau justru menghukum kita

====================== 

Terima kasih (lagi) untuk nasihat yang tak pernah punya alasan, Nay.

Di Rumahnya, 25.01.17

never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar