Sebuah Catatan Tentang Perjalanan

0 Comments
Ranting yang patah tak akan kembali ke pohon, katamu.

Aku selalu takjub dengan kalimat-kalimat pembuka pembicaraan kita. Tanpa bisa mengerti maksud yang ingin kau sampaikan. Tapi aku selalu antusias mendengarkan. Kita tak pernah tau kemana hidup akan membawa kita. Perjalanan ini tiada akhirnya selama bumi dijamin keberadaan olehNya. Tapi ada yang bisa kita pastikan, yaitu seberapa kuat kita bertahan dalam perjalanan panjang ini. Hidup tak selalu bisa kita rencanakan. Aku ingat bagaimana pertama kali kita bertemu. Saat itu aku menangis di pojok angkutan umum menuju kampus. Lalu tiba-tiba kau menyapa dengan hangat. Siapa yang berencana bahwa sapa itu selalu hadir disetiap aku membutuhkan. Sampai saat ini, bahkan ketika kita bersiap untuk berpisah. Perpisahan ini pun tak direncanakan.

Kadang, kita hanya perlu menerima kemana hidup akan membawa. Sekejam apa ia akan membina, dan sepahit apa ia akan mendidik kita. Tapi kita yang terlalu berat memaknainya. Kita merasa hidup harus berjalan dengan sempurna, sesuai dengan keinginan kita. Tak jarang kita berhalusinasi tentang kehidupan tanpa derita. Mustahil, bukan?

Nay, di dunia ini siapa sih yang tak pernah berbuat dosa?
Maka jangan hancurkan kehidupanmu hanya dengan mengingatnya. Ampunan Allah Luas Tak Terbatas. Di dunia ini siapa saja berhak menerima pengampunan, maka merasa wajiblah untuk bertaubat. Kita semua akan dihisab. Aku terlihat baik, bukan karena kebaikanku, Nay. Tapi kebaikan Allah yang masih menutup aib-aibku. Percayalah, kita sama-sama perlu untuk memohon ampun.

Ini hanya sekedar dunia, dan hidup ini hanya perjalanan sementara. Kita akan melanjutkan perjalanan yang sebenarnya. Perjalanan menuju pulang. Tidak kah kau rindu dengan perjalanan itu, Nay? Perjalanan dimana tak ada luka yang lebih nikmat dari luka yang diberi oleh kerikil jalanan yang akan kita tempuh. Tak ada air mata semanis air mata pengharapan bahwa kita akan sampai. Melepas rindu, tentang kehidupan tanpa tapi.


Kita akan bertemu hujan. Setelahnya pelangi tak kuasa menahan diri untuk melihat kita. Rembulan akan tera begitu terang, bukan karena di langit malam tapi karena ia dekat sekali dengan kita. Bintang-bintang tersenyum, membuatnya kian benderang kelipnya. Menyenangkan, bukan? Kita pun akan bertemu lagi, Nay. Entah dengan cara yang bagaimana dan waktu yang mana. Tapi pasti.

#YangTakBerawalDanTakBerakhir
#BerjalanTanpaHenti
#BelajarBerjalan
#BelajarMenerima

never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar