Yang Narsis Di Tiap Bukunya

0 Comments
Dari dulu, saya tidak pernah mengidolakan seseorang. Artis? Penyanyi? Penulis? atau siapapun, tidak pernah. Jika pun ada terbersit hanya sekedar rasa simpati.
Hmm...sebentar, saya ingat-ingat...
Ada denk...
Dulu, jaman SMA, pernah sekali meminta tanda tangan grup penyanyi (Nasyid). Sepertinya kala itu begitu terpesona dengan musik nasyid, di tambah lagi salah seorang personelnya guru saya waktu di SMA. Dan inilah salah satu kelakuan yang sangat saya sesali sampai saat ini.
Semester 1 berlalu dengan sangat mengidolakan...
semester 2 diawali dengan sangaaaat muak.
Akhir SMA di tutup dengan tidak lagi membiasakan diri mendengar musik-musik nasyid melankolis begitu.
Sampai saat ini..benar-benar tak pernah mengidolakan siapapun.
Termasuk Tere Liye, betapapun saya memiliki belasan Novel karyanya, saya tak pernah terpikir meminta atau memiliki tanda tangan beliau. Beberapa kali teman pernah mengajak untuk datang ke acara meet n great bersama beliau, tapi saya tidak pernah tertarik. Sungguh.
Yang sangat saya kagumi, idolakan adalah tulisan-tulisan beliau.
Tidak satupun dari tulisatn-tulisan beliau yang tidak menyiratkan nasihat-nasihat kehidupan.Sungguh.
Begitupun, selalu ada seseorang yang menandatangani buku-buku saya, siapapun penulisnya, hanya ada 1 orang yang menandatanganinya. Seseorang yang sangat saya hargai, seseorang yang sangat saya jaga untuk memiliki kehidupan yang lebih baik hari demi hari,  karena ia sadar ia kerap berbuat salah. Seseorang  yang sadar diri bahwa akan selalu ada orang yang lebih baik darinya, dan karena itu dia tidak pernah berusaha lebih baik dari orang lain. Cukup menjadi lebih baik dari dirinya yang kemarin.
Tahu siapa?
Saya.
Maka, satu-satunya yang menandatangani buku-buku saya adalah tanda tangan saya.

:D

never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar