Menerima Rasa Sakit

0 Comments


Perjalanan ini tak pernah sempurna.
Pada tiap persimpangan akan selalu kita temui orang-orang yang membuat kita berat memilih langkah.
Dalam genggaman mereka ada duka, ada tawa, ada khianat, ada cemas, ada takut, ada tipuan, yang siap untuk mereka lempar. Berharap kita mundur atau sekedar berhenti.
Seperti hari-hari yang sudah kita lalui.
Tapi kita selalu punya pilihan untuk tetap menerima, karena perjalanan ini memang bukan jalan bebas hambatan.

Kau tahu?
Memaafkan sesungguhnya adalah perkara yang mudah.
Tapi melupakan, butuh waktu yang lama.
Ingatan itu melekat, menjadikannya kenangan.
Setiap momen sekitarnya justru menjadikannya semakin kuat- tak terlupakan.
Tapi kita bisa apa?

Kecuali kita bisa bongkar pasang otak.
Menggantinya setiap kali kenangan buruk terjadi.
Itu hal yang mustahil kan.
Tapi kita bisa apa?

Selain menerimanya, dan bersiap suatu saat ketika kenangan buruk itu menumpuk,
hati kita akan kian rapuh
Maka jika hari itu tiba.
Duduklah disampingku,
Berjanjilan kita akan saling menguatkan.
Saling mendengarkan teriakan dan tangisan.
Berdoalah, perjalanan yang akan kita tempuh akan mampu kita lewati.
Lantas aku ucap aamin dari balik punggungmu.

14.07.16
: DAP

never ever comment on a woman's rear end. Never use the words 'large' or 'size' with 'rear end.' Never. Avoid the area altogether. Trust me. 😉
- Tim Allen

Tidak ada komentar